WELCOME!!!

Assalammualaikum.... SALAM DAMAI.... Selamat datang di BLOG saia....Terima kasih atas ketertarikan Kaawan2...mengunjungi blog saya, semoga informasi yang saya tampilkan dapat Membantu n dpt menjadi sesuatu yang positif bagi pemikiran Kita smua...Serta mohon menjadi bahan Koreksi bagi kawan2 jika msh ada kekurangan di sana sini.... ...sehingga menjadi masukan y positif bgi saia....unk lebih baik....
Hidup itu cuma sekali, jangan dibuat susah. Yang penting kamu nggak nipu, gak bikin susah orang. Jadi ilmu yang kt dpt jangan di salah gunakan untuk hal-hal yang negatif, blog saya hanya sekedar untuk ilmu pengetahuan, mohon jangan disalahgunakan, itu dosa. Hidup jangan ngibul doang, berusaha dikit napa. Jadi orang harus berguna bagi nusa dan bangsa. Jangan kita merugikan orang lain sebaliknya kita harus saling membantu satu sama lain. Sekian.....

MENJADI FASILITATOR LINGKUNGAN ITU MUDAH

Kata Fasilitator berasal dari bahasa prancis yang berakar dari kata “Facile” yang dapat di artikan dalam bahasa indonesianya adalah “Mudah” Fasilitasi dapat di artikan adalah membuat sesuatu menjadi mudah dan tidak sulit.

(“Suatu Proses memudahkan sekelompok orang untuk mencapai tujuannya dalam suatu pertemuan”)

Minggu, 02 Januari 2011

Filosofis pelestarian lingkungan hidup


Kehidupan manusia selalu terikat dengan alam lingkungannya. Studi- studi tentang masyarakat dan kebudayaan telah banyak menunjukkan adanya pertautan yang kuat sekali antara kebudayaan dan lingkungan alam (environtment).

Menurut teoritisi ekologi budaya Julian Steward bahwa lingkungan alam berpengaruh pada ‘inti kebudayaan’ (kekerabatan,matapencaharian,politik dan lain-lain). Intinya, tidak lain bahwa manusia,seperti tercermin dari kebudayaannya, tidak lepas dari lingkungan.

Saat ini muncul suatu anggapan yang salah tentang bumi dan segala isinya. Bumi dan segala isinya yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dapat dieksploitasi sebesar-besarnya. Ini adalah interpretasi yang keliru. Akibatnya kesinambungan hidup di muka bumi menjadi terabaikan.

Kerusakan lingkungan menghiasi kehidupan manusia hari ini. Ditambah lagi kondisi cuaca yang ekstrim maka akan berakibat terjadinya bencana yang membahayakan kehidupan umat manusia. Untuk itu, perbaikan lingkungan hidup harus segera dilakukan sejak dini dan harus dilakukan dengan sangat serius yang dilakukan oleh semua pihak khususnya pemerintah yang memiliki kekuatan penuh (fullfower) dalam mengelolah asset lingkungan hidup.

Perbaikan lingkungan hidup bukanlah isu baru dalam perjuangan pelestarian lingkungan dan keadilan sosial.Konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Sotckholm tahun 1972 dan Deklarasi Lingkungan Hidup KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992 yang menyepakati prinsip dalam pengambilan keputusan pembangunan harus memperhatikan dimensi lingkungan dan manusia serta KTT Pembangunan berkelanjutan di Johannesberg Tahun2002 yang membahas dan mengatasi kemerosotan kualitas lingkungan hidup.

Dalam skala internasional situsai lingkungan hidup menjadiperhatian sangat serius. Bagaimana dengan kita di Indonesia? Dalam Islam, pemanfaatan dan pemberdayaan (empowerment) bumi seperti hutan dan segala kekayaannya harus memperhatikan efeknya tidak boleh melampaui batas karena konsekuensinya akan buruk.

Seperti akan terjadi kerusakan alam atau lingkungan yang pada akhirnya akan membahayakan jiwa manusia itu sendiri. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih lebihan (melampaui batas) .(Q.S. al- n’am (6) : 141).

Filosofis pelestarian lingkungan
Kita sudah menyaksikan banyak bencana yang terjadi dalam kehidupan kita. Apalagi, menurut ahli Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah Indonesia berada dalam daerah yang rentan terjadinya bencana,sepertigempabumi, Tsunami, longsor dan lain-lain.

Persoalan kapan bencana itu akan terjadi, belum ada satu orang ahli pun yang mampu untuk memprediksi nya secara jelas.Hal ini masih dirahasiakan Allah Swt. agar manusia tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.

Belajardari bencana yang terjadi,kita tidak usah mencari kambing hitam siapa yang salah, siapa yang ma’shiyat dan siapa yang munkar. Tapi, kerjakan yang terbaik (do the best) untuk kehidupan dan lingkungan hidup disekitar kita.Bencana memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kondisi lingkungan hidup kita. Untuk itu, pelestarian lingkungan hidup merupakan solusi dalam mendamaikan bumi dan “berdamai dengan Tuhan” agar tidak terjadi bencana.

Artinya, bertasbih ke-pada-Nya dengan senantiasa memelihara lingkungan sebagai relasi kehidupan manusia harus terus dilakukan.Kata orang bijak:“Setelah pohon terakhir tumbang dan air sungai telah kering, baru kita sadar, uang tidak dapat dimakan.” Allah Swt. berfirman: “Danjanganlah kamu berbuat kerusakan dimukabumi.Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash (28): 77).

Lingkungan hidup adalah bahagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Untuk itu,sudah semestinya kita memperlakukannya dengan istimewa. Apabila lingkungan hidup kita terpelihara maka kita akan survive di bumi ini. Tetapi, sebaliknya manakala lingkungan hidup kita rusak maka nyawa adalah taruhannya.

Sebagai contohkecildarikehidupankitasehari-hari:kitamembiarkan selokan kita kotor dan menjadi tempat pembuangan sampahsampah rumah tangga kita. Akhirnya, air menjadi tergenang dan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk berbahaya (malaria).

Akibat ulah kita malas membersihkan selokan dan tidak membuang sampah secara benar, nyawa pun menjadi melayang. Dalam memelihara lingkungan hidup, antara lain adalah:

Pertama, menanamkan kesadaran total terhadap arti penting sebuah lingkungan. Para elite harus membuka mata lahir dan hati berapa banyak sudah jiwa yang melayang karena ulah kita ingin mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Lingkungan hidup bukan untuk digarap habis untuk kita tapi perhatikan anak cucu kita ke depan.

Kedua,menyadariakibat buruk dari pengrusakan lingkungan. Sudah banyak contoh konkrit di negeri ini akibat kelalaian kita menjaga lingkungan ratusan bahkan ribuan nyawa harus melayang.

Ketiga, menumbuhkan semangat cinta lingkungan. Cinta kepada lingkungan harus dibuktikan bukan hanya sebatas slogan, seminar lingkungan hidup di hotel dan sebagainya. Seperti mulailah: membersihkan lingkungan kita dari hal-hal yang kotor. Menjadi masyarakat yang bersih. Rasulullah Saw. bersabda: kebersihan itu sebagian dari iman. Buanglah sampah pada tempatnya dan hijau kan lingkungan kita dengan tanaman tanaman yang menyejukkan.
Keempat, wujudkan sikap ramah terhadap lingkungan. Seperti daur ulang sampah sebagaimana strategi Ibu Dewi Budiarti TJ Said (aktivis Peduli Iingkungan Hidup) dengan Pilah Tanam terhadap sampah Rumah Tangga. Selain melestarikan lingkungan juga dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga.

Kelima, aktualisasikan “kearifan lokal” (Local Wisdom) dalam mengoptimalkan kembali keperdulian dan pelestarian terhadap lingkungan hidup.

Keenam, tanamkan ke dalam jiwa prinsip “apa yang kita lakukan hari ini adalah untuk anak-cucu kita kelak”. Mudahmudahan Allah Swt. menunjuki jalan terbaik buat kita untuk memperlakukan lingkungan dengan istimewa dengan senantiasa melestarikannya. Wallahu a’lamu





Salam !!!

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com